Tips Memilih Parfume Untuk Remaja

Tips cara memilih parfume untuk remaja cocok wangi dan harumnya. apakah parfume dengan aroma yang manis dan
buah-buahan adalah wangi favorit orang berusia muda alias remaja dan wangi yang  lebih kompleks pilihan orang yang lebih dewasa ? bisa saja. nah stopper akan memberikan tips memilih parfume yg cocok untuk remaja.

menyemprotkan parfume memang bisa memberikan wangi yang bisa menjadi identitas atau signature sang pemakai. ga heran jika ada orang yang setia memkai parfume yang sama sejak kecil hingga dewasa. sebuah survei di amerika, hampir mayoritas setuju dengan parfume paris hilton memiliki aroma yang  lebih cocok untuk remaja dan berusia 20-an. sementara wangi yang lebih cocok dan kuat seperti chanel no.5 merupakan favorit para oma oma..

sebenarnya, apa yang menjadikan sebuah aroma itu “muda” atau “tua” sifatnya sangat subyektif. walau demikian, para penguna parfume setuju bahwa wangi yang simple dan manis, aroma bunga dan buah-buahan adalah wangi yang disukai parfume untuk remaja.

sementara wangi  buah-buahan yang lebih kompleks,sensual,hangat,dan powdery cenderung identik dengan wanita dewasa. mereka yang berusia 30-an tahun biasanya lebih banyak memakai parfume jenis estee lauder aliage yang dioleskan pada denyut nadi tangan merka. sementara merkea yang berusia 40-an lebih memelih parfume yang membangkitkan nostalgia akan masa muda nya, pilihan parfume wanita berusia di atas 30 tahun memang sulit diprediksi. biasanya mereka memelih parfume
yang sesuai dengan acara dan juga busana.

sedangkan, untuk merka yang berusia 20-an masih cenderung memakai parfume yang serupa seperti teman -temanya atau selebriti yang ia kagumi.

“memang benar jika anda mencium parfume yang sudah ada sejak tahun 1920 atau 1950-an memancarkan pilihan usia tertentu. tapi jika kita perhatikan dengan jeli, sebenarnya cocok saja orang muda mekain nya,” kata luca turin, biofisika dan penulis yang merupakan salah satu ahli parfume terkemuka dunia

kaitan antara usia dan pilihan wangi parfume sebenarnya sangat bergantung pada faktor emosi dan pengalaman hidup, meski ada juga pengaruh
dari para marketing,.